HOME

Thursday, October 15, 2015

Tiga Pemuda Menghadapi Seorang Kakek



Hari kamis di siang yang terik, di saat ketiganya Koko, Nuril dan Latif tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua yang menurut pandangan ketiga pria itu berumur 60 tahunan. ia berhenti sejenak menghampiri pemuda yang sedang sibuk bekerja sambil diiringi musik koplo.

"Apa yang sedang kau kerjakan ?", tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka.


 Koko tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus.


"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!".


Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua, "Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?"


Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. "Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.


Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.


"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas Nuril pemuda itu dengan berapi-api.


Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.


Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini.


Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur.


Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe “pengekor” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan, mereka tidak memiliki pegangan sendiri. Sambil sesekali matanya menerawang jauh.

Tetapi sisanya adalah golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup dan menemukan arti hidup yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment